Penalaran
Induktif
Pengertian :
Penalaran Induktif adalah cara berpikir
dengan menarik kesimpulan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
Misalnya : Pada pengamatan atas Es Batu. Jika dipanaskan ternyata aan mencair.
Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa Es Batu jika dipanaskan akan mencair.
Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut
oleh penganut empirisme.
Contoh Penalaran Induktif : Kera
punya kaki, ayam punya kaki. sapi punya kaki. Setiap hewan punya kaki. Penalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
Berikut ini pengertian
penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah
penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.
Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
3.
Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari
beberapa fakta atau prinsip.
Induksi
kuat:
Semua kerbau di Sawah berwarna coklat.
Induksi
lemah:
Aku selalu menyampul buku dengan kertas kado.
Banyak hukuman merokok sembarangan diberikan pada pengunjung toko.
Banyak hukuman merokok sembarangan diberikan pada pengunjung toko.
Perbedaan
dari penalaran deduktif dan induktif :
Penalaran deduktif
memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang
spesifik. Sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang
mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik untuk menarik suatu
kesimpulan umum.
Jenis –
jenis penalaran induktif, yaitu :
1.
Generalisasi, yaitu proses penalaran
dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran IPA untuk kelas 6
SD telah keluar. Ternyata dari 40 siswa hanya ada 10 orang yang mendapat nilai 90.
Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang
mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 6 SD
cukup pintar dalam mengerjakan soal IPA.
Macam –
macam generalisasi :
·
Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
·
Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan
diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua
fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran
bila melalui pengujian yang benar.
2.
Analogi, yaitu cara penarikan
penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Galih adalah seorang pelukis kebanggaan
Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan melukisnya.
Demikian juga dengan Taufik, dia merupakan seorang arsitek yang memerlukan ide
kreatifitas yang imaginatif. Keduanya membutuhkan ide dan pemikiran yang bagus
untuk menciptakan karya seninya. Oleh karena itu, untuk menjadi pelukis dan arsitek
harus memilki ide dan pemikiran yang bagus dengan cara selalu berlatih.
3.
Hubungan Kausal, yaitu penalaran yang
diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai
Macam – macam hubungan kausal :
a.
Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha
angkutan umum di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka
peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena
sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah
ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b.
Akibat -sebab
Contoh :
Budi mendapat nilai yang
memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di
kelasnya. Hasil yang diperoleh Budi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat
tekun setiap harinya.
c.
Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Febri mengalami
kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia
mengalami patah tangan dan harus dirawat di rumah sakit.
Sumber :
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar