Minggu, 03 November 2013

Penalaran Induktif

Penalaran Induktif
Pengertian :
Penalaran Induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.

Misalnya : Pada pengamatan atas Es Batu. Jika dipanaskan ternyata aan mencair. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa Es Batu jika dipanaskan akan mencair. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.

Contoh Penalaran Induktif : Kera punya kaki, ayam punya kaki. sapi punya kaki. Setiap hewan punya kaki. Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Berikut ini pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.      Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.      Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3.      Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Induksi kuat:
Semua kerbau di Sawah berwarna coklat.

Induksi lemah:
Aku selalu menyampul buku dengan kertas kado.
Banyak hukuman merokok sembarangan diberikan pada pengunjung toko.

Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif :
Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik. Sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum.

Jenis – jenis penalaran induktif, yaitu :
1.      Generalisasi, yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran IPA untuk kelas 6 SD telah keluar. Ternyata dari 40 siswa hanya ada 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 6 SD cukup pintar dalam mengerjakan soal IPA.

Macam – macam generalisasi :
·         Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
·         Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.

2.      Analogi, yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Galih adalah seorang pelukis kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan melukisnya. Demikian juga dengan Taufik, dia merupakan seorang arsitek yang memerlukan ide kreatifitas yang imaginatif. Keduanya membutuhkan ide dan pemikiran yang bagus untuk menciptakan karya seninya. Oleh karena itu, untuk menjadi pelukis dan arsitek harus memilki ide dan pemikiran yang bagus dengan cara selalu berlatih.

3.      Hubungan Kausal, yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai
Macam – macam hubungan kausal :
a.      Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan umum di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b.      Akibat -sebab
Contoh :
Budi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Budi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
c.       Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Febri mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah tangan dan harus dirawat di rumah sakit.



Sumber :  
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/