Selasa, 19 Februari 2013
Metode Penentu Harga Pokok Produksi
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Jenis-jenis Biaya Overhead Pabrik
Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah:
1. Biaya bahan penolong
Adalah biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan, pernis dan paku dalam perusahaan mebel.
2. Biaya tenaga kerja tak langsung
Adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan pabrik secara ini antara lain upah pisik tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk. Termasuk dalam kelompok ini antara lain upah mandor, gaji manager produksi, gaji pegawai administrasi pabrik.
3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan di pabrik untuk penyelesaian produk baik secara lansung maupun tidak langsung, misalnya biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik
4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin, gedung pabrik dan peralatan pabrik lainnya.
5. Biaya asuransi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menmbagi resiko yang terjadi dalam proses produksi, biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi karyawan pabrik.
6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain
Adalah biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain guna penyelesaian dan kelancaran proses produksi, misalnya biaya listrik dan air untuk keperluan pabrik.
7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu
Dalam perusahaan yang memiliki departemen pembantu, misalnya departemen bengkel atau pembangkit tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.
c. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
BOP dapat digolongkan sebagai berikut:
A. Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
1) BOP tetap (Fixed factory overhead cost)
Adalah BOP yang sampai tingkat tertentu jumlahnya konstan, tidak terpengaruh oleh adanya perubahan tingkat produksi.
Contoh: Biaya penyusutan gedung pabrik,PBB pabrik, amortisasi patent dan lain-
lain.
2) BOP variable (Variabel factory overhead cost)
Adalah BOP yang jumlahnya terpengaruh dengan perubahan tingkat produksi volume kegiatan dimana perubahannya sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contoh : biaya listrik, uang lembur, biaya bahan bakar, biayaperlengkapan pabrik.
3) BOP semi variable
Adalah BOP yang mengandung unsur tetap dan variable. Jumlahnya terpengaruh oleh perubahan tingkat produksi, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Termasuk dalam kelompok ini antara lain:
PPh karyawan yang ditanggung perusahaan, biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeriksaan.
B. Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik
1) BOP langsung departemen
Adalah BOP yang terjadi dalam suatu departemen dan menjadi beban departemen itu. Misalnya BOP departemen perakitan merupakan BOP langsung departemen perakitan.
2) BOP tak langsung departemen
Adalah BOP yang didistribusikan kepada departemen-departemen yang ada dalam pabrik sehingga menjadi beban departemen-departemen itu. Misalnya biaya penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan kepada departemen produksi merupakan BOP tak langsung bagi departemen produksi.
III. Metode Pembelajaran:
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya Jawab
c. Metode Pemberian Tugas
IV. Langkah – langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Awal : Memotivasi siswa agar berminat terhadap materi yang akan disampaikan.
b. Kegiatan Inti : Menyampaikan materi pengelolaan Biaya Overhead Pabrik
c. Kegiatan Akhir : Memberi tugas kepada siswa.
V. Sumber Belajar :
- Akuntansi Biaya, Mulyadi
- Modul Mengelola . Biaya Overhead Pabrik
- Buku – buku Akuntansi yang Relevan.
VI. Penilaian
a.- Tehnik : Tes Tertulis
- Instrumen : Uraian
- Soal Instrumen :
1. Apa yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik (BOP)?
2. Tuliskan 7 jenis BOP!
3. Sebutkan pengolongan BOP ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan!
4. Sebutkan pengolongan BOP ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang
ada dalam pabrik!
5. Tentukan biaya-biaya dibawah ini yang termasuk biaya variable:
a)Biaya listrik pabrik
b)Biaya bahan penolong
c)Biaya bahan bakar
d)Amortisasi paten
e)Biaya reperasi dan pemeliharaan mesin
f)Biaya asuransi pabrik
g)Uang lembur
h)Biaya penyusutan mesin-mesin
i) Biaya sewa pabrik
j) Biaya pengawasanc. Kunci Jawaban:
1. Arti Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Jenis-jenis BOP:
1.Biaya bahan penolong
2.Biaya tenaga kerja tak langsung
3.Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5. Biaya asuransi
6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain
7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu
3. Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
a)BOP tetap (Fixed factory overhead cost)
b)BOP variable (Variabel factory overhead cost)
c)BOP semi variable
4. Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik
a)BOP langsung departemen
b)BOP tak langsung departemen
5. Tentukan biaya-biaya dibawah ini yang termasuk biaya variable:
a)Biaya listrik pabrik
b)Biaya bahan penolong
c)Biaya bahan bakar
d)Biaya reperasi dan pemeliharaan mesin
e)Uang lembur
d. Perhitungan nilai
No 1 = 5
No 2 = 10
No 3 = 10
No 4 = 5
No 5 = 10
Jumlah skor = 40
Perolehan Skor
Nilai Akhir = x 100
Jumlah Skor
Rantauprapat, 6 Juli 2007
Mengetahui/Menyetujui
Ka. SMK N.1 Rantau Utara Guru Prog. Diklat
Drs. I S K A N D A R Dra. A S N I D A W A T I
NIP. 131887957 NIP. 132125899
Klasifikasi Biaya
Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep: different cost for different purpose.
Dalam buku Akuntansi Biaya, biaya dapat digolongkan menurut:
1. Objek pengeluaran.
2. Fungsi pokok dalam perusahaan.
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
5. Jangka waktu manfaatnya”.
(Mulyadi, 2000, 14)
Sedangkan dalam buku Akuntansi Biaya Dilengkapi dengan Isu-Isu Kontemporer biaya diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Objek pengeluaran
2. Fungsi pokok perusahaan
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
4. Hubungan biaya dengan volume kegiatan.
5. Atas dasar waktu”.
(Sulastiningsih dan Zulkifli, 2000, 82)
Uraian dari masing-masing penggolongan biaya menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran dalam Perusahaan Kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan biaya zat warna.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi (convertion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.
b. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample).
c. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya foto copy.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan:
a. Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departmental cost) adalah semua yang terjadi di dalam departemen tertentu.
b. Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungnnya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen.
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
a. Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
c. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji.
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangaka Waktu Manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:
a. Pengeluaran modal (capital expenditures). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau deplesi.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penggolongan biaya ini didasarkan pada hubungan biaya dengan: objek pengeluaran; fungsi pokok perusahaan yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi & umum: sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung; volume kegiatan yaitu biaya variabel, biaya semivariabel, biaya semifixed, dan biaya tetap; dan jangka watu manfaatnya yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep: different cost for different purpose.
Langganan:
Postingan (Atom)