Selasa, 19 Februari 2013

Analisis Selisih Biaya


Analisis Selisih Biaya Produksi
      Selisih Biaya Bahan Baku
Menurut Mulyadi (2009 : 395) ada tiga model analisis selisih biaya produksi langsung :
1.      Model Satu Selisih (The One - Way Model)
Dalam analisis selisih biaya produksi hanya akan dijumpai tiga selisih : selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik. Hasil dari perhitungan ini adalah untuk menentukan laba dan rugi nya suatu perusahaan. Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut :
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Dimana :
St      = Total Selisih                      HSt      = Harga Standar
KSt   = Kuantitas Standar             HS       = Harga Sesungguhnya
KS    = Kuantitas Sesungguhunya
2.      Model Dua Selisih (The Two - Way Model)
Dalam model analisis selisih ini, selisih antar biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
SH = (HSt – HS) x KS rumus perhitungan selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt rumus perhitungan selisih kuantitas
 Dimana :
SH    = Selisih Harga                     SK       = Selisih Kuantitas/efisiensi
HSt   = Harga Standar                   KSt      =  Kuantitas Standar
HS    = Harga Sesungguhnya        KS       = Kuantitas Sesungguhnya
3.      Model Tiga Selisih (The Three – Way Model)
Dalam model ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesunggguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih berikut ini : selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga atau kuantitas. Analisis dalam metode ini dapat digambarkan dengan rumus :
SH    = (HSt – HS) x KSt untuk menghitung selisih harga
SK    = (KSt – KS) x HSt untuk menghitung selisih kuantitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) untuk menghitung selisih gabungan
yang merupakan selisih harga/kuantitas
      Selisih Biaya Tenaga Kerja
Ada tiga jenis model analisis selisih biaya tenaga kerja langsung menurut Mulyadi (2009 ; 406 – 408) :
1.      Model Satu Selisih
Rumus perhitungan model selisih ini adalah :
ST = (JKSt x TUSt) – (JKS X TUS)
2.      Model Dua Selisih
Rumus perhitungan model selisih ini adalah :
STU = ( TUSt – TUS ) x JKS
SEU = ( JKST – JKS ) x TUSt
3.      Model Tiga Selisih
Rumus perhitungan model selisih ini adalah :
STU = ( TUSt – TUS ) x JKSt
SEU = ( JKSt –  JKS )  x  TUSt
STEU = ( TUSt – TUS ) x ( JKST – JKS )
Keterangan :
ST     = Selisih Total                      TUSt  = Tarif Upah Standar
STU  = Selisih Tarif Upah            TUS   = Tarif Upah Sesungguhnya
SEU  = Selisih Efisiensi Upah                  JKSt  = Jam Kerja Standar
STEU = Selisih Tarif Efisiensi Upah        JKS   = Jam Kerja Sesungguhnya

      Selisih Biaya Overhead Pabrik
Pada perhitungan tariff biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai.
Menurut Mulyadi (2009 : 409), ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik :
1.   Model Satu Selisih
Selisih BOP dihitung dengan cara mengurangi BOP dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan BOP sesungguhnya.
2.      Model Dua Selisih
Pada model ini, BOP dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu :
a.       Selisih Terkendali : perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar.
b.      Selisih Volume : perbedaan antara BOP yang dianggarkan pada jam standar dengan BOP yang dibebankan kepada produk.

3.      Model Tiga Selisih
Dalam model ini, BOP dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu :
a.       Selisih Pengeluaran : perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
b.      Selisih Kapasitas : perbedaan antara BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan BOP yang  dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnya.
c.       Selisih Efisiensi : tarif BOP dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
4.      Model Empat Selisih
Pada metode ini selisih BOP dipecah menjadi empat, yaitu :
a.       Selisih Pengeluaran.
b.      Selisih Kapasitas.
c.       Selisih Efisiensi Tetap.
d.      Selisih Efisiensi Variabel.
Perhitungan selisih pengeluaran dan selisih kapasitas sama seperti perhitungan pada metode tiga selisih. Selisih Efisiensi Tetap dihitung dengan rumus sebagai berikut :
                  ( JKSt – JKS ) x Tarif BOP Tetap Standar
Selisih Efisiensi Variabel dihitung dengan rumus berikut ini :
                  ( JKSt  - JKS ) x Tarif BOP Variabel Standar

     Jurnal Terhadap Selisih
Menurut Mulyadi  (2009 : 417 - 418) jurnal terhadap selisih adalah sebagai berikut:
a.     Selisih Biaya Bahan Baku (BBB)
Selisih harga bahan baku               Rp xxx
Barang dalam proses – BBB         Rp xxx
                     Selisih kuantitas bahan baku                     Rp xxx
b.         Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih efisiensi upah                     Rp xxx
Barang dalam proses – BTKL       Rp xxx
                                       Selisih tarif upah                     Rp xxx
c.   Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Selisih pengeluaran                        Rp xxx
Selisih kapasitas                            Rp xxx
Selisih efisiensi                              Rp xxx
                     Barang dalam proses – BOP                     Rp xxx

2 komentar:

  1. makasih yaa mustofa azzahri buat informasinya , infonya sangat membantu saya dalam menyusun penulisan ilmiah yang seminggu lagi di persentasikan :)

    BalasHapus
  2. Makasih ya...bermanfaat bgttttt..

    BalasHapus